R i n d u~
Aku
menunggu
Di kursi tua duduk termangu
Dipukul
rindu bertalu
Siur angin menambah syahdu, duh rindu
Bisakah kulipat waktu,
biar rindu tak lagi malu, atau bagaimana menurutmu(?)
Seharian
hujan turun, seharian aku ingin pulang ke hatimu tapi rindu bukan sekedar
mengenai pulang
Rinduku ingin selalu melupakan jarak dan waktu
Melupakan malu
Jika
hatiku adalah rindumu, pulanglah
Barang hanya menyapa balutan kenang
Kau tahu
ia tak akan hilang
Rinduku utuh bahkan jika jarak berbaik hati menyatukan
Bolehkah
aku pulang tanpa mengetuk pintu? Masuk dengan bebas tanpa menyelinap perlahan
melalui kisi-kisi jendela usang
Bila mungkin rindu tak membiarkan masuk ke
rumah
Biarkan sejenak kusapa kenang
Sejenak memandang, sejenak melepas penat
yang kusandang
Penat pada rindu yang tak jua cepat pulang
Ke hatimu ke hatiku
yang tak lagi lapang
Tak
perlu mengetuk pun menyelinap, derap-derap langkah dapat kurasakah bahkan saat
kau masih di ujung pandang
Selalu ada ruang untukmu pulang
Ruangmu selalu
terjaga, ada yang menuggu dengan sabar, hanya untuk sebatas kabar yang kadang
tak berbalas
Lalu apakah saat kau pulang semua telah selesai?
Tentang rindu,
tentang jarak dan waktu. Apakah akan habis, Nona(?)
Bagiku rindu teramat ketika
kita kembali
Melupakan sua, bersibuk diri
Melahap penat di bawah matahari, selalu seperti itu.
Sajak-sajak rindu tak lekas mengobati
Apalagi jika kau tak
membaca
Serupa tangan bertepuk sebelah
Maka
kulangitkan mantra yang dibawa angin malam
Dalam temaram jelas terdengar namamu
tersebut; oleh suara hati yang teramat rindu
Bila
mungkin pulangku tak selesaikan kelindan rindu
Bolehkah kupinjam sebentar
penamu, kan kutuliskan rindu-rindu lain
Yang tak sempat kau dengar dalam derap
langkahku atau kau tatap dari bola mataku
Melangitkan mantra seringkali
berharap segera terlaksana misal pada sebuah jumpa. Sayangnya seringkali pula
itu sekilas fatamorgana
Pulang ke hatimu, adalah caraku mengingat jumpa melahap
penat mentari yang takkan habis disapa masa. Maka kali ini mari kutunjukkan
rinduku yang paling tangguh supaya kau tahu tak ada satu pun yang bisa mengubah
rinduku padamu
*Coretan kolab bareng Mbak Imeylda, Jurusan PBSI UNEJ'14
0 komentar:
Posting Komentar